Hanya iman yang kuat yang mampu
mengalahkan segala hambatan dan rintangan. Apalagi untuk menunaikan
perintah Allah ‘Azza Wa Jalla.
Dan,
keimanan itulah yang menuntun Abdullah Al-Asiri, seorang kakek berusia
77 tahun untuk shalat berjamaah 5 waktu di masjid yang ada di sebuah
desa di Arab Saudi.
Meski kondisi
kakek ini cacat sejak lahir, namun ia tetap berangkat ke masjid terdekat
setiap kali waktu shalat tiba, Ia ke masjid sambil merangkak dengan
sokongan kedua tangannya. Dan ini telah berlangsung sejak kurang lebih
65 tahun. Subhanallah, Allahu Akbar.
Cuplikan
sebagian kejadian di atas bisa dilihat di youtube atau di jejaring
Facebook. Pengunggah video yang juga perekamnya adalah Abdul Aziz
Makhafah, keponakan sang kakek. Makhafah mengatakan, pamannya itu
tinggal di desa Al-Azizah di bukit Saudah dekat kota Abha, Arab Saudi.
Sang kakek yang bernama Abdullah Al-Asiri (77) ini sudah terlahir dalam
keadaan cacat dan dirawat oleh kakaknya Ahmad dan dua orang istrinya.
Kepada
Koran Sabq Abdul Aziz menambahkan, kedua istri Ahmad membersihkan dan
membuatkan jalan khusus untuk sang kakek agar mudah ke masjid dan tidak
tersengat oleh panas matahari. Lebih mencengangkan, jika hari Jumat
kakek ini pergi ke masjid sejauh 3 km dengan merangkak sebelum ada
tumpangan kendaraan umum. Meski demikian, ia lebih sering mengurus
dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Abdul
Aziz Makhafah mengatakan, ia telah mengunggah sebuah video singkat
pamannya ke Youtube untuk menunjukkan semangat dan tekadnya untuk pergi
shalat berjamaah ke masjid meski dia dalam kondisi terbatas dan cacat.
Di video tampak sang kakek Abdullah menceritakan kedamaian hidupnya ada
di masjid. Capek dan lelah yang dialami tak seberapa nilainya dengan
kedamaian itu.
Kakek ini benar-benar
memahami keutamaan shalat berjamaah di masjid seperti yang ditegaskan
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ، لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا»
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Jikalau manusia mengetahui apa yang ada di
dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan hal itu
kecuali dengan berundi atasnya maka niscaya mereka akan berundi, jikalau
mereka mengetahui apa yang ada di dalam bersegera pergi ke masjid maka
niscaya mereka akan berlomba-lomba kepadanya, jikalau mereka mengetahui
apa yang ada di dalam shalat isya’ dan shalat shubuh maka niscaya mereka
akan mendatangi keduanya walau dalam keadaan merangkak,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Saudaraku
sekalian, mumpung Allah belum mencabut kenikmatannya dari kita berupa
kesehatan dan kekuatan fisik, mata yang masih melihat, kedua kaki yang
masih kuat, serta umur yang masih muda, maka gunakanlah untuk menunaikan
perintah Allah yakni salah satunya adalah kewajiban shalat berjamaah
atas setiap muslim laki-laki.
Sebagai penutup, perhatikanlah peringatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini :
Beliau bersabda:
«مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ، فَلَا صَلَاةَ لَهُ، إِلَّا مِنْ عُذْرٍ»
“Barangsiapa mendengar seruan adzan tapi tidak memenuhinya (mendatanginya), maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur”.
Ditanyakan
kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ‘apakah yang dimaksud dengan
UDZUR?, Beliau menjawab; “Rasa takut (tidak aman dan Sakit”. [Hadits
Shahih Riwayat Ibnu Majah 793, Ad-Daruquthni 1/421,422, Ibnu Hibban
2064, & Al-Hakim 1/246]
Semoga
Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua agar senantiasa
istiqamah di atas ketaatan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, aamiin.
Baarakallaahu fiykum.
Sumber: nahimungkar.com