Inilah Tokoh yang telah membunuh ribuan ahlussunnah di Suriah
Bashar Al-Asad, Presiden Syiah Nushairiyyah -LAKNATULLAH-
Sudah begitu banyak perilaku keji yang dilakukan tentara Bashar, seorang
Syiah Nushairiyyah terhadap para tahanan Sunni di dalam penjara. Yang
paling parah adalah ketika mereka menyuruh para tahanan untuk
mengagungkan Bashar, bahkan bersujud kepada presiden Suriah itu. Jika
ada yang membangkang, maka akan dibunuh pada saat itu juga.
Bentuk-bentuk perintah keji yang dilakukan tentara Bashar ini bukan
sekedar siksaan belaka yang tidak ada tendensinya. Oleh karena itu, mari
sejenak kita menilik lagi sejarah kaum Syiah Nushairiyyah pada masa
awalnya.
Syiah Nushairiyyah berawal mula dari seorang Persia yang bernama
Muhammad ibn Nusairi an-Numair. Dari dialah agama asing Syiah
Nushairiyyah ini berdiri. Seorang manusia makhluk lemah yang
mengaku-ngaku sebagai Tuhan, dia membuat agama yang tidak bisa diterima
kecuali oleh akal para pendosa, orang gila, gelandangan dan anak jalanan
yang sudah ‘rusak’ akalnya.
Syiah Nushairiyyah ini adalah agama yang sangat mudah yang tidak
membutuhkan usaha yang melelahkan untuk menjalankannya. Pengikut agama
Nushairiyyah ini, jika mereka ingin shalat cukup dengan menyebut lima
nama, tidak ada tuntutan zakat, segala yang haram dalam Islam menjadi
halal bagi mereka, bahkan mereka dibolehkan menzinahi ibunya,
saudaranya, atau anaknya sendiri. Sungguh hanya orang-orang sangat bodoh
yang mau menerima agama konyol ini, bahkan para pengikut agama ini rela
bersujud dan bersyukur kepada manusia lemah pendiri aliran yang
mengatasnamakan agama ini.
Jika kita melihat realitas kehidupan manusia normal, maka agama
menyimpang seperti ini sangat tidak bisa diterima oleh orang-orang yang
berakal sehat, tidak bisa diterima oleh orang yang paham dan mengerti
tentang agama. Maka, agama seperti ini tidak lebih hanya diikuti
segelintir manusia, yaitu manusia dengan moral serendah-rendahnya dan
sehina-hinanya.
Dari masa pendiri Nushairiyyah ini, kita beralih ke masa tiga puluhan
abad silam, untuk menelisik lagi jejak pengikut agama tak bermoral ini.
Orang-orang yang mau menjadi pengikut agama hina ini tak lebih baik dari
binatang, sebagaimana Allah Ta’ala telah menerangkan bahwa seluruh
benda, hewan, tumbuhan, dan banyak manusia bersujud kepada Pencipta
mereka yang hakiki, yaitu Allah. Allah Ta’ala berfirman,
وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعاً وَكَرْهاً وَظِلالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di
bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula)
bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.” (Ar-Ra’du: 15)
Kita juga tahu dalam Al-Qur’an bahwa burung Hud-hud pun mengingkari
kelakuan kaum Saba’ yang menyembah selain Allah Ta’ala, sebagaimana
dalam firman-Nya,
وجدتها وقومها يسجدون للشمس من دون الله
وزين لهم الشيطان أعمالهم فصدهم عن السبيل فهم لا يهتدون، ألا يسجدون لله
الذي يخرج الخبء في السماوات والأرض ويعلم ما تخفون وما تعلنون
“Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan
syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak
dapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa
yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu
sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan.” (An-Naml: 24, 25)
Ironisnya, mereka yang mengikuti agama Nushairiyyah ini malah menjadikan
diri mereka makhluk serendah-rendahnya dan sehina-hinanya makhluk,
padahal Allah Ta’ala sudah memuliakan manusia dari makhluk-makhluk
lainnya, Allah berfirman,
ولقد كرمنا بني آدم وحملناهم في البر والبحر ورزقناهم من الطيبات وفضلناهم على كثير ممن خلقنا تفضيل
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan , Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-Isro’: 70)
Akan tetapi, pada realitanya di zaman yang sedang kita bicarakan tadi,
banyak manusia yang ‘rusak’ akalnya bersujud kepada sesama makhluk yang
bernama Sulaiman Al-Mursyid.
Sulaiman Al-Mursyid, seorang penggembala sapi yang diangkat martabatnya
oleh Perancis sehingga dia mengaku-aku sebagai Tuhan. Untuk tujuan itu,
Perancis merancang jas kepresidenan yang di dalamnya dipasangi rangkaian
elektronik dengan batu baterei dan sakelar yang berada di saku jasnya.
Cukup dengan memencet sakelar dalam sakunya, maka memancarlah cahaya
dari rangkaian listrik dalam jas itu. Pada saat itulah, seluruh pengikut
Nushairiyah dan dinas intelijen Perancis bersujud kepada Sulaiman
Al-Mursyid dengan membaca doa: “Anta Ilahii…Engkaulah Tuhan
sesembahanku.”
Apakah ada yang lebih konyol dari perbuatan semacam di atas? Bagaimana
bisa mereka para pengikut Nushairiyyah ini rela menghinakan dirinya
hanya untuk sesama makhluk? Coba kita simak firman Allah Ta’ala tentang
Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan dan meminta disembah. Allah Ta’ala
berfirman,
فاستخف قومه فأطاعوه إنهم كانوا قوماً فاسقي
“Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka
patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.”
(Az-Zukhruf: 54)
Sekarang, mari kita bandingkan dengan realita yang terjadi di zaman yang
kita alami sekarang. Di bumi Syam, bumi Islam di negara Suriah, di mana
Rasulullah Salallahu alaihi wa sallam pernah bersabda,
مادامَ أهلُ الشامِ بخيرٍ فأنتم بخي
“Selama penduduk Syam baik, maka kalian juga akan baik.” (Sunan At-Tirmidzi)
Kita lihat Nushairiyyah zaman sekarang di Suriah, mereka memaksa umat
Muslim untuk mengibadahi Tuhan baru mereka, Bashar Al-Asad. Karena
menurut mereka tidak ada lagi yang lebih berkuasa di Suriah selain
Bashar Al-Asad, maka mengapa mereka tidak menuhankannya dan menyembahnya
saja? Seperti inilah pemaksaan ketuhanan yang dilakukan kaum
Nushairiyyah.
Pengikut pemimpin Nushairiyyah sekarang ini sudah menentang Rabb Semesta
alam di depan berjuta manusia, pengikut lainnya ada yang mentahrif
Al-Qur’an, bahkan ada yang mengatakan, “Kalaupun matahari terbit dari
barat, maka pada saat itu kekuasaan Tuhan kami (Bashar) tidak akan
hilang.”
Beginilah hakikat Syiah Nushairiyyah, secara tidak langsung mereka sudah
mengingkari Rububiyah dan Uluhiyah Allah Ta’ala, bahkan mereka
menjadikan Tuhan selain Allah sebagai tandingan-Nya. Sekarang, yang
mereka tuhankan adalah Bashar Al-Asad.
Kita berharap, semoga orang-orang yang hati dan pandangan mereka masih
tertutup kabut kebodohan, segera paham tentang hakikat yang terjadi di
Suriah. Dan agar mereka semua tahu bahwa Allah Ta’ala menjadi saksi atas
mereka, Allah Maha Melihat, Maha Mendengar dan Mengetahui segala
gerak-gerik mereka. Tidak ada yang bisa menutupi apa yang terjadi di
Suriah dengan membagus-baguskannya atau menghiasinya, karena Allah akan
mengungkapnya pada hari yang akan tiba. Allah Ta’ala berfirman,
ستكتب شهادتهم ويسألون
“Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban.” (Az-Zukhruf: 19)
Sumber: brohafiz.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar