Pasca kegagalan upaya kudeta militer Turki mendongkel kepemimpinan
Erdogan, rupanya AS dan Uni Eropa masih memendam kecewa. Kini mereka
menggertak Erdogan yang sedang membersihkan Turki dari unsur-unsur
pembuat makar kudeta.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry hari Senin (18/7) memperingatkan pemerintah Turki agar jangan keterlaluan dalam memulihkan ketertiban pasca kudeta yang gagal dan mengancam Turki bisa didepak dari keanggotaan NATO.
John Kerry mengatakan ia mendukung usaha menyeret pelaku kudeta di Turki ke pengadilan, tetapi juga memperingatkan pemerintah Erdogan agar jangan bertindak “terlalu jauh” dalam memulihkan ketertiban di negara itu.
“Kami mendukung pemerintahan yang terpilih di Turki,” katanya dalam konferensi pers setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Uni Eropa di Brussels. “Tapi kami juga tegas mendesak pemerintah Turki untuk menjaga ketenangan dan stabilitas di seluruh negeri,” tambahnya.
Kerry selanjutnya mengatakan, “Kami juga mendesak pemerintah Turki untuk mempertahankan standar tertinggi dalam menghormati lembaga-lembaga demokratis bangsa dan peraturan hukum.”
Hal senada disampaikan Federica Mogherini, politisi Italia sekaligus Kepala Diplomasi Luar Negeri Uni Eropa ini mengatakan: "Hukuman mati bertentangan dengan keanggotaan Turki di Uni Eropa".
Gertakan sambal AS dan wanita Italia ini disahut tegas oleh Presiden Erdogan bak halilintar yang memekakkan gendang telinga mereka: "AKU SIAP MUNDUR DARI ANEKA KESEPAKATAN YANG TELAH DIPUTUSKAN OLEH UNI EROPA TATKALA PARLEMEN TURKI MEMUTUSKAN SESUATU PERKARA YANG BERTENTANGAN DENGAN KEPUTUSAN UNI EROPA".
Dunia Barat (AS-Uni Eropa) dibuat mati gaya oleh Erdogan.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry hari Senin (18/7) memperingatkan pemerintah Turki agar jangan keterlaluan dalam memulihkan ketertiban pasca kudeta yang gagal dan mengancam Turki bisa didepak dari keanggotaan NATO.
John Kerry mengatakan ia mendukung usaha menyeret pelaku kudeta di Turki ke pengadilan, tetapi juga memperingatkan pemerintah Erdogan agar jangan bertindak “terlalu jauh” dalam memulihkan ketertiban di negara itu.
“Kami mendukung pemerintahan yang terpilih di Turki,” katanya dalam konferensi pers setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Uni Eropa di Brussels. “Tapi kami juga tegas mendesak pemerintah Turki untuk menjaga ketenangan dan stabilitas di seluruh negeri,” tambahnya.
Kerry selanjutnya mengatakan, “Kami juga mendesak pemerintah Turki untuk mempertahankan standar tertinggi dalam menghormati lembaga-lembaga demokratis bangsa dan peraturan hukum.”
Hal senada disampaikan Federica Mogherini, politisi Italia sekaligus Kepala Diplomasi Luar Negeri Uni Eropa ini mengatakan: "Hukuman mati bertentangan dengan keanggotaan Turki di Uni Eropa".
Gertakan sambal AS dan wanita Italia ini disahut tegas oleh Presiden Erdogan bak halilintar yang memekakkan gendang telinga mereka: "AKU SIAP MUNDUR DARI ANEKA KESEPAKATAN YANG TELAH DIPUTUSKAN OLEH UNI EROPA TATKALA PARLEMEN TURKI MEMUTUSKAN SESUATU PERKARA YANG BERTENTANGAN DENGAN KEPUTUSAN UNI EROPA".
Dunia Barat (AS-Uni Eropa) dibuat mati gaya oleh Erdogan.
Sumber: portalpiyungan.com
0 komentar:
Posting Komentar