Nama ini tiba-tiba banyak ditanyakan
orang ke saya terkait dengan dugaan keterlibatannya di dalam upaya
kudeta militer Turki yang gagal belum lama ini.
Berikut ini adalah Fethullah Gulen dalam pandangan Omer Faruk Korkmaz, mantan penasihat PM Ahmed Davutoglu.
Fethullah
Gulen lahir di Erzurum, Turki pada tahun 1941. Memulai karier
keagamaannya sebagai imam yang memberikan ceramah agama sejak tahun
1966. Menggunakan gerakan atau Jamaah Nursi di tahun 1970-an untuk
mendapatkan popularitas, kekuasaan, dan kekayaan. Ia kemudian menyimpang
dari ajaran Said Nursi dan mulai mengembangkan sendiri gerakan dan
jaringannya sendiri yang didukung oleh militer dan pemerintahan yang kemalis dan sekularis.
Gulen
men’support’ kudeta militer yang dipimpin Jendral Kenan Evren pada
tahun 1980, sebagai imbalan pembiayaan yang diberikan oleh pemerintahan
militer untuk jaringan surat kabar miliknya yakni “Zaman” yang merupakan
surat kabar dengan oplah / tiras terbesar di Turki saat itu.
Gulen
bertemu dengan Paus John Paul II pada tahun 1998 dan mulai
mengembangkan Dialog Toleransi dan aliansi dengan Katolik. Memulai
gerakan pelayanan (Hizmet) ke masyarakat dan bekerja sama dengan
gereja-gereja Katolik. Gulen juga memberikan gambaran yang ‘keliru’
tentang kelompok dan gerakannya tersebut kepada para pengusaha Turki
agar terus mendapatkan donasi bagi sekolah-sekolah yang dimilikinya di
seluruh dunia yang diklaim olehnya menyebarkan dan memperkenalkan bahasa
dan budaya Turki ke seluruh dunia.
Gulen
mendirikan lebih dari 3000 sekolah di seluruh dunia terutama di
negeri-negeri muslim untuk membantu pendanaan pemimpin-pemimpin sekuler
dengan bantuan Paus dan pengusaha-pengusaha zionis di Turki. Lembaga
pelayanan (Hizmet) Gulen memiliki hubungan dengan Israel
dan lobi Zionis di AS dan mendirikan 129 sekolah di AS dengan
pendapatan setahun lebih 400 juta dolar AS. Mengembangkan jaringan yang
loyal kepadanya dan jaringannya di seluruh sistem internal Turki
(Lembaga dan Kementerian Pendidikan, Kehakiman, Polisi dan Legislatif)
namun selama ini tidak sukses untuk menginfiltrasi militer Turki.
Gulen
pernah mendukung pemerintahan AKP dan Erdogan karena berharap dia bisa
mengooptasi AKP dan berharap dapat memperbesar kemampuan pengendaliannya
di berbagai level pemerintahan Turki. Konflik antara Fethullah Gulen
dengan Recep Tayyip Erdogan
dimulai ketika Erdogan mulai memperlihatkan sikap anti Israel. Sebagian
orang berpendapat bahwa Gulen mendapat pesan dari Zionis untuk
mengontrol sikap dan pernyataan Erdogan terhadap Israel. Bahkan (Omar)
ketika berada di Chicago pernah menemukan bukti tertulis bahwa Amerika
Serikat (AS) memanfaatkan Gulen untuk melawan gerakan Islam.
Gulen
bahkan mendirikan sekolah-sekolah di Pakistan dan Bangladesh untuk
menolong pemerintah kedua negara tersebut. Bahkan pemerintahan
Bangladesh memberikan wakaf tanah yang sangat besar bagi aktivitas
gerakan Gulen.
Di Turki, media miliknya
mendukung hukuman para pemimpin Jamaat Islami berbeda dengan Presiden
Gul saat itu dan PM Erdogan yang menekan Bangladesh agar tidak
memberikan hukuman finansial. Kemudian jaringan media miliknya menuduh
bahwa Gul dan Erdogan melakukan intervensi dalam persoalan dalam negeri
Bangladesh.
0 komentar:
Posting Komentar