Kamis, 21 Juli 2016

2,8 persen Anggota DPR dari (PDIP) tidak Beragama Alias Ateis



Yang cukup menjadi perhatian publik adalah ternyata terdapat 2,8 persen anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak ada keterangan agama. Dalam tabel tertulis “tidak ada”.

Hingga berita ini direlease belum ada keterangan pasti maksud dari kolom “tidak ada”, apakah termasuk dalam kategori “atheis” atau data belum lengkap.

Yang tak kalah mencengangkan, PKB yang didirikan oleh para kyai NU (Nahdlatul Ulama) tercatat anggota DPR-nya yang penyembah berhala alias orang musyrik 2,1 persen. Demikian pula PAN yang identik dengan Muhammadiyah memiliki anggota DPR dari penyembah berhala 2.0 persen dan kafir kitabi 2.0 persen. Sedang partai yang berasal dari partai Islam seperti PPP ada angka 2,6 persen beragam kristen alias kafir kitabi menurut Islam.

Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.

Agama Anggota DPR: PKS 100 Persen Islam, PDIP 2,8 Persen Tidak Beragama

PDIP PKS
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019 telah dilantik, Rabu (1/10/2014). Dari beberapa anggota DPR yang dilantik terdapat beberapa catatan, salah satunya tentang distribusi agama yang dianut oleh para anggota DPR.

Surat kabar Republika edisi Kamis 2 Oktober 2014, merelease distribusi agama berdasarkan Partai Politik dalam satuan persen.

Dari data tersebut memperlihatkan bahwa anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 100 persen beragama Islam. Berbeda dengan partai Islam lainya seperti PPP yang masih ada angka 2,6 persen beragam kristen.

Yang cukup menjadi perhatian publik adalah ternyata terdapat 2,8 persen anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak ada keterangan agama. Dalam tabel tertulis “tidak ada”.
Hingga berita ini direlease belum ada keterangan pasti maksud dari kolom “tidak ada”, apakah termasuk dalam kategori “atheis” atau data belum lengkap. 

Sumber: Nahimungkar.com

Abdullaah al Asiri Kakek 77 Tahun, Selama 60 Tahun Lebih, Merangkak ke Masjid Demi Kewajiban Sholat Berjamaah 5 Waktu



Hanya iman yang kuat yang mampu mengalahkan segala hambatan dan rintangan. Apalagi untuk menunaikan perintah Allah ‘Azza Wa Jalla.

Dan, keimanan itulah yang menuntun Abdullah Al-Asiri, seorang kakek berusia 77 tahun untuk shalat berjamaah 5 waktu di masjid yang ada di sebuah desa di Arab Saudi.
Meski kondisi kakek ini cacat sejak lahir, namun ia tetap berangkat ke masjid terdekat setiap kali waktu shalat tiba, Ia ke masjid sambil merangkak dengan sokongan kedua tangannya. Dan ini telah berlangsung sejak kurang lebih 65 tahun. Subhanallah, Allahu Akbar.

Cuplikan sebagian kejadian di atas bisa dilihat di youtube atau di jejaring Facebook. Pengunggah video yang juga perekamnya adalah Abdul Aziz Makhafah, keponakan sang kakek. Makhafah mengatakan, pamannya itu tinggal di desa Al-Azizah di bukit Saudah dekat kota Abha, Arab Saudi. Sang kakek yang bernama Abdullah Al-Asiri (77) ini sudah terlahir dalam keadaan cacat dan dirawat oleh kakaknya Ahmad dan dua orang istrinya.

Kepada Koran Sabq Abdul Aziz menambahkan, kedua istri Ahmad membersihkan dan membuatkan jalan khusus untuk sang kakek agar mudah ke masjid dan tidak tersengat oleh panas matahari. Lebih mencengangkan, jika hari Jumat kakek ini pergi ke masjid sejauh 3 km dengan merangkak sebelum ada tumpangan kendaraan umum. Meski demikian, ia lebih sering mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Abdul Aziz Makhafah mengatakan, ia telah mengunggah sebuah video singkat pamannya ke Youtube untuk menunjukkan semangat dan tekadnya untuk pergi shalat berjamaah ke masjid meski dia dalam kondisi terbatas dan cacat. Di video tampak sang kakek Abdullah menceritakan kedamaian hidupnya ada di masjid. Capek dan lelah yang dialami tak seberapa nilainya dengan kedamaian itu.
Kakek ini benar-benar memahami keutamaan shalat berjamaah di masjid seperti yang ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ، لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا»

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jikalau manusia mengetahui apa yang ada di dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan hal itu kecuali dengan berundi atasnya maka niscaya mereka akan berundi, jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam bersegera pergi ke masjid maka niscaya mereka akan berlomba-lomba kepadanya, jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam shalat isya’ dan shalat shubuh maka niscaya mereka akan mendatangi keduanya walau dalam keadaan merangkak,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Saudaraku sekalian, mumpung Allah belum mencabut kenikmatannya dari kita berupa kesehatan dan kekuatan fisik, mata yang masih melihat, kedua kaki yang masih kuat, serta umur yang masih muda, maka gunakanlah untuk menunaikan perintah Allah yakni salah satunya adalah kewajiban shalat berjamaah atas setiap muslim laki-laki.

Sebagai penutup, perhatikanlah peringatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini :
Beliau bersabda:

«مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ، فَلَا صَلَاةَ لَهُ، إِلَّا مِنْ عُذْرٍ»

“Barangsiapa mendengar seruan adzan tapi tidak memenuhinya (mendatanginya), maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur”.
Ditanyakan kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ‘apakah yang dimaksud dengan UDZUR?, Beliau menjawab; “Rasa takut (tidak aman dan Sakit”. [Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah 793, Ad-Daruquthni 1/421,422, Ibnu Hibban 2064, & Al-Hakim 1/246]
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua agar senantiasa istiqamah di atas ketaatan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, aamiin. Baarakallaahu fiykum.

Sumber: nahimungkar.com

Israel Siap Tampung Komandan Kudeta Turki




Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman menawarkan suaka politik kepada komandan kudeta gagal di Turki, Akin Ozturk.

Tawaran suaka politik tersebut disampaikan Lieberman melalui akun Facebook milik kementerian Israel.

Lieberman mengaku sudah mengenal Akin sejak tahun 90-an ketika Akin menjabat atase keamanan kedutaan Turki untuk Israel. Akin pernah menjabat sebagai atase keamanan kedutaan Turki untuk Israel pada tahun 1996-1998.

Dalam salah satu acara di kota Haifa, Lieberman bertemu dengan Akin, sejak itu Lieberman kagum dengan pribadi Akin yang kemudian membuat mereka menjadi dekat.

Menurut Lieberman, walaupun Akin saat ini menjadi sorotan dunia karena memimpin kudeta terhadap pemerintah yang sah di Turki, namun Lieberman tetap meyakini kapabilitas Akin, Lieberman tetap meyakini Akin adalah pribadi yang hebat. Karena itulah
Lieberman menawarkan suaka politik.

Lieberman mengatakan tanah Israel selalu terbuka menyambut kedatangan Akin yang sudah dianggap sebagai teman dekat oleh bangsa Israel.

Pada Sabtu (16/7) Akin Ozturk akhirnya ditangkap terkait aksi kudeta militer yang berlangsung Jumat malam. Mantan komandan Angkatan Udara Turki merupakan anggota Dewan Tertinggi Militer Turki.
 
Smber: portalpiyungan.com

Rabu, 20 Juli 2016

Peran Masjid Dalam Menggagalkan Kudeta di Turki yang Tak Diduga Israel




Sisi lain yang juga fenomenal dalam GAGALNYA UPAYA KUDETA MILITER DI TURKI, sebagaimana dukungan dan heroiknya rakyat dan keteguhan pemimpin Turki, adalah peran masjid di sana.

Sesaat setelah Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengajak rakyatnya turun ke jalan, dilanjutkan dengan seruan Menteri Agama Mehmet Görmez bahwa turun ke jalan melawan kudeta militer adalah jihad, masjid-masjid di Turki mengumandangkan adzan dan takbir seraya menyeru dan menyemangati masyarakat dalam aksi perjuangannya.

Rekaman video seruan adzan dan kumandang Takbir dari masjid-masjid Turki beredar luas via sosial media yang turut menggerakkan rakat Turki dalam melawan kudeta.

Artinya, fungsi masjid di Turki telah bertransformasi sedemikian rupa bukan hanya sebagai tempat ibadah saja. Melainkan menjadi pusat pergerakan danperadaban.

Sampai-sampai, mantan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Arens menyatakan keterkejutannya melihat peranan masjid-masjid di Turki dalam menggagalkan kudeta Jumat malam.

Banyak yang tidak menyangka. Bahwa setelah 20 tahun yang lalu dimana masjid-masjid Turki sepi dan hanya diisi oleh orang-orang tua, kini bertransformasi dan berevolusi sedemikian rupa.

Bahkan dulu saat era Ataturk masjid-masjid dilarang kumandangkan adzan. Masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu.

Kini masjid-masjid di Turki menjadi benteng kokoh dalam membendung kudeta.

Sabtu dinihari sekitar pukul 01.45, dari masjid-masjid Turki berkumandang adzan untuk membangunkan orang, menyerukan turun ke jalan mendukung Erdogan. Seketika orang-orang terbangun. Jutaan rakyat Turki turun ke jalan penuhi panggilan "adzan". Tua muda, anak-anak pemuda, laki perempuan. Bahkan ibu-ibu dengan membawa pentungan kayu keluar rumah siap melawan kudeta.

Hal ini membuktikan bahwa spirit masjid sedang mewarnai negara, jalan dan pasar-pasar di Turki. Dengan kata lain, spirit Islam sedang mewarnai aspek sosial, politik dan ekonomi di Turki. Sebagai tonggak baru peradaban baru di akhir zaman.

Kemenangan Umat Islam berawal dari masjid. Sebagaiaman dulu Rasulullah SAW dan para sahabat menjadikan masjid sebagai pusat peradaban, pusat militer.

Hal yang dulu dicontoh oleh para Walisongo saat membangun peradaban Islam di nusantara yang jejaknya masih ada hingga kini. Tengoklah di beberapa daerah... lokasi Masjid Agung akan dikelilingi: Lapangan, Istana (kantor pemda sekarang), juga pasar.

ALLAHU AKBAR...
HAYYA 'ALAL FALAH.....

Mari Raih Kemenangan...

Sumber: portalpiyungan.com

Digertak AS dan Uni Eropa, Balasan Erdogan Bikin AS-Uni Eropa Mati Gaya



Pasca kegagalan upaya kudeta militer Turki mendongkel kepemimpinan Erdogan, rupanya AS dan Uni Eropa masih memendam kecewa. Kini mereka menggertak Erdogan yang sedang membersihkan Turki dari unsur-unsur pembuat makar kudeta.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry hari Senin (18/7) memperingatkan pemerintah Turki agar jangan keterlaluan dalam memulihkan ketertiban pasca kudeta yang gagal dan mengancam Turki bisa didepak dari keanggotaan NATO.

John Kerry mengatakan ia mendukung usaha menyeret pelaku kudeta di Turki ke pengadilan, tetapi juga memperingatkan pemerintah Erdogan agar jangan bertindak “terlalu jauh” dalam memulihkan ketertiban di negara itu.

“Kami mendukung pemerintahan yang terpilih di Turki,” katanya dalam konferensi pers setelah bertemu dengan rekan-rekannya dari Uni Eropa di Brussels. “Tapi kami juga tegas mendesak pemerintah Turki untuk menjaga ketenangan dan stabilitas di seluruh negeri,” tambahnya.

Kerry selanjutnya mengatakan, “Kami juga mendesak pemerintah Turki untuk mempertahankan standar tertinggi dalam menghormati lembaga-lembaga demokratis bangsa dan peraturan hukum.”

Hal senada disampaikan Federica Mogherini, politisi Italia sekaligus Kepala Diplomasi Luar Negeri Uni Eropa ini mengatakan: "Hukuman mati bertentangan dengan keanggotaan Turki di Uni Eropa".

Gertakan sambal AS dan wanita Italia ini disahut tegas oleh Presiden Erdogan bak halilintar yang memekakkan gendang telinga mereka: "AKU SIAP MUNDUR DARI ANEKA KESEPAKATAN YANG TELAH DIPUTUSKAN OLEH UNI EROPA TATKALA PARLEMEN TURKI MEMUTUSKAN SESUATU PERKARA YANG BERTENTANGAN DENGAN KEPUTUSAN UNI EROPA".

Dunia Barat (AS-Uni Eropa) dibuat mati gaya oleh Erdogan.

Sumber: portalpiyungan.com

[MEDIA BINGUNG] Kasus Teroris Santoso Dibesar-besarkan, Kasus Korupsi dan TKA Ilegal Lenyap


Pengamat strategi pertahanan Muhadjir Effendy berpendapat terbunuhnya Santoso dan kian lemahnya kekuatan pendukungnya akan mengurangi beban agenda pemberantasan terorisme.

Namun menurut Muhadjir, Santoso sebetulnya bukan sosok yang  luar biasa di dalam dunia perterorisan.

"Dia besar karena ada yang membesar-besarkan," ujar Muhadjir, Rabu, 20 Juli 2016 sperti dirilis Republika.

Operasi pencarian dan penangkapan Santoso yang cenderung diberitakan secara luar biasa memang memicu keheranan publik. Beragam pemberitaan "menyeramkan" tentang sosok Santoso diuar ke publik internasional. Termasuk informasi bahwa Santoso adalah bagian dari ISIS dan pemimpin kelompok teroris yang paling dicari di Indonesia saat ini.

Namun bagi publik yang kini semakin kritis dan apatis terhadap proses penangkapan teroris, proses pencarian dan akhirnya penembakan Santoso justru membuat sebuah tanya baru. Apalagi proses penangkapan dan penembakan tersebut berlangsung saat publik sedang gencar-gencarnya mengamati masuknya tenaga kerja asing asal China yang selain jumlahya cukup signifikan, keberadaannya juga dianggap melanggar peraturan ketenagakerjaan.

Belum lagi kasus reklamasi yang akhir-akhir ini menjadi panggung panas antara Rizal Ramli dan Ahok. Ahok yang banyak tersandung kasus hukum, kini bersembunyi di balik Jokowi. Demi melindungi Ahok dan mengamankan kedudukannya sebagai eksekutif, akhirnya Jokowi memberi instruksi halus kepada para penegak hukum untuk tidak melakukan penangkapan dan krimialisasi kepada kepala daerah.

Secara khusus, Jokowi bahkan meminta agar tidak ada ekspos berlebihan kepada media dalam penanganan kasus yang melibatkan eksekutif. Maka tak heran bila ada banyak media yang berusaha "membesarkan" Santoso agar ada efek pemberitaan yang mampu menutupi kasus-kasus hukum yang melibatkan eksekutif.

Sayangnya, publik kini kian cerdas. Berita Santoso tak laku. Publik tetap menuntut, bahkan siap menggelar pengadilan rakyat untuk para kepala daerah yang kejam dan korup.
 
portalpiyungan.com

Aroma Iblismu Makin Busuk !!!




(1) Dulu kau suruh PALESTINA menyelenggarakan pemilu. Setelah pemilu benar-benar diselenggarakan dengan jujur, transparan dan "sangat demokratis" dan dimenangkan secara mutlak oleh HAMAS (2006). Tiba-tiba kalian tolak hasil pemilu itu (Vanit Fair Ungkap Kudeta AS Terhadap Hamas). Kalian tidak mau mengakuinya. Kalian tuduh HAMAS sebagai teroris. Kalian blokade Gaza, ribuan penduduknya kalian bunuhi dan puluhan ribu lainnya kalian bui.

Iblis kalian!!!

(2) Dulu kalian mendorong agar demokrasi diberi ruang terbuka di MESIR. Kalian semangati rakyatnya untuk melawan Husni Mubarok yang tak lagi banyak berguna bagi kepentingan kalian. Setelah rakyat berdarah darah menjatuhkan presidennya dan selanjutnya diselenggarakan pemilu dengan jujur dan "sangat demokratis" dan dimenangkan oleh partainya kader-kader Ikhwanul Muslimin. Sejak itu kalian kecewa dan tidak rela. (2011, Ikhwanul Muslimin Menangi Pemilu Mesir)

Presiden DR. Muhammad Mursi -Al Hafidhz- siang dan malam kalian ganggu. Meski begitu beliau mampu mengembalikan keamanan negara, mengurangi jumlah pengangguran, meningkatkan devisa, meramaikan pariwisata dll..

Tiba-tiba kalian gerakkan orang-orang berhati busuk dan para pengkhianat untuk mengkudeta Sang Presiden, kalian penjarakan beliau, kalian gilas dengan tank para pemuda Mesir, kalian bakar hidup-hidup para pendukung keadilan. Kalian bombardir jamaah shalat shubuh..... Kau angkat boneka pengkhianat negara sebagai presiden Mesir.

Iblis kalian!!!

(3) Dulu rakyat TURKI sakit, miskin, terhina, terjajah oleh Sekularisme Kemalisme serta menjadi negara yang menjadi bahan olok-olok dan tidak masuk dalam percaturan apapun di muka bumi.

Kemudian mereka bangkit pelan tapi pasti. Erdogan menjadi menjadi walikota Istambul dan sukses mempercantik tatanan kota dan mensejahterakan penduduknya. Lalu Erdogan menjadi Perdana Mentri Turki dan sukses menata pemerintahannya serta menjadikan bangsanya berdaya.

Lalu Erdogan menjadi Presiden dan sukses mendekatkan Turki kepada Islam, menjadikan rakyatnya mencintai Islam, membuang Sekularisme yang telah menyusahkan, menjadikan bangsa Turki menjadi berdaya dan berdiri gagah membela Palestina serta umat Islam yang masih terjajah.

Selama itu kalian menyimpan niat jahat dan busuk untuk menggulingkan Erdogan dari kursinya.

Jumat, 15 Juli 2016, Kalian gerakkan militer berhati busuk untuk melakukan kudeta. Kalian kumpulkan uang busuk dari milyarder Arab untuk mendanai kudeta. Kalian kumpulkan media-media busuk untuk terus menerus merongrong Erdogan. Kalian tak tidur siang malam untuk meledakkan bom-bom busuk dan mengacaukan ketenangan rakyat Turki.

Laa haula wa laa quwwata illa billah.

Iblis kalian semua !!!

Selasa, 19 Juli 2016

Patung Orang Sholeh

 
Jangan kamu menyembah kecuali kepada Allah s.w.t.Ketika kesesatan mula tersebar dalam  kehidupan masyarakat, tidak ada seorang pun yang tidak terikut melainkan seorang lelaki  yang duduk dalam kesedihan. Beliau satu-satunya manusia yang masih berpegang dengan  wasiat Adam a.s. ahawa syaitan itu musuh bagi anak cucu Adam seluruhnya.
 Lelaki tersebut ialah Nuh bin Lamuk yang  sentiasa beriman kepada Allah s.w.t. Nuh a.s. lahir setelah Nabi Adam a.s. wafat yang  jaraknya 10 abad (1000 tahun).
 
Sebuah hadis riwayat al-Hakim, al-Tabari dan lain-lain, daripada Abu Umamah r.a. beliau  berkata: “Ada seseorang bertanya: ‘Ya Rasulullah, apakah Adam itu seorang Nabi?’ Jawab Baginda: ‘Ya.’ Lelaki itu bertanya lagi: ‘Berapa lama jarak antara dirinya  dengan Nabi Nuh a.s.?’ Baginda menjawab: ‘10  abad!”
 
Secara umumnya dapat dikatakan bahawa Nabi  Nuh a.s. diutus Allah Taala ketika manusia  menyembah berhala dan taghut serta tenggelam dalam kesesatan dan kekafiran, kemudian Allah  Taala mengutusnya sebagai rahmat bagi umat manusia.
 
Diriwayatkan daripada Ibn Abbas, beliau  berkata: “Jarak umur antara Nabi Adam a.s.  dan Nabi Nuh a.s. ialah 10 abad. Semua orang pada masa itu memeluk Islam.”
 
Dalam kitab Qasas al-Anbiyaj Imam Ibn Kathir  rhm. menyebut: “Setelah berabad-abad kejayaan  Islam, keadaan berubah menjadi sebaliknya iaitu ketika manusia beralih kepada  penyembahan berhala.” Penyebab perubahan itu  seperti yang terdapat dalam hadis riwayat  Imam al-Bukhari daripada Ibn Abbas tentang pentafsiran ayat Allah s.w.t. dalam surah Nuh ayat 23 yang bermaksud: “Dan mereka  berkata: ‘Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu  dan jangan sesekali kamu meninggalkan  (penyembahan) Wad, Suwa‘, Yaghuth, Ya‘uq dan  Nasra.”’
 
Ibn Abbas mengatakan: “Nama-nama tersebut  ialah nama orang soleh daripada kaum Nabi  Nuh. Ketika mereka wafat, syaitan membisikkan
kepada kaumnya agar mereka membuat patung  orang soleh antara mereka dan memberikan nama patung-patung mengikut nama-nama orang soleh  tersebut. Mereka patuh pada bisikan syaitan  itu. Pada mulanya patung-patung tersebut  tidak disembah, namun setelah mereka  meninggal dunia, maka patung-patung itu  akhirnya disembah.”
 
Ibn Abbas berkata Iagi: “Berhala-berhala yang  ada dalam kalangan kaum Nuh akhimya muncul  tengah-tengah bangsa Arab.”
 
Buat Patung Agar Lebih Bermotivasi Beribadat?
 
Ibn Jarir dalam tafsirnya, Jami’ al-Bayan menyebut: “Merekalah orang soleh yang hidup  antara waktu Adam dan Nuh. Mereka mempunyai  ramai pengikut setia. Selepas mereka  meninggal, para pengikutnya berbincang. Ada  yang mencadangkan:
 
‘Bagaimana jika kita membuat patung-patung  mereka kerana dengan demikian, kita akan  lebih kuat beribadat jika teringat kepadanya.
 
“Maka para pengikut mereka membuat patung- patung tersebut. Apabila para pengikut orang  soleh tadi telah meninggal dunia dan berganti  dengan generasi baru, iblis datang  menggoncang hati mereka. Iblis berkata: ‘Jika  kamu bersedia menyembah mereka, maka hujan  akan turun kepadamu.’ Mereka pun bertekad menyembah patung-patung tersebut.”
 
Menurut Dr. Hamid Ahmad al-Tahir dalam kitab  beliau Qasas al-Anbiya’li al-Atfal, Nabi Adam  a.s. meninggal dunia setelah mengajar anak  cucunya agar hanya menyembah Allah dan tidak  mensyirikkannya dengan sesuatu pun. Baginda  wafat setelah menceritakan kepada mereka  mengenai kisahnya dengan iblis agar diambil pengajaran dan peringatan, malah ditegaskan  kepada mereka bahawa iblis itu musuh bagi  mereka.
 
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun hinggalah anak cucu Adam bertambah jumlahnya.  Kebanyakan mereka telah melupakan nasihat dan
wasiat yang telah disampaikan oleh Adam a.s.  Hanya segelintir sahaja yang masih ingat dan mengikuti ajaran yang dibawa Adam a.s.
 
Akan tetapi, setiap masa pasti ada orang  soleh yang sangat dicintai masyarakat dan penduduk sekitarnya kerana mereka dapat  memberi petunjuk dan menunjukkan jalan menuju  Allah s.w.t. Apabila orang soleh itu  meninggal dunia, penduduk tempatan membuat  patung khusus untuknya dengan tujuan agar mereka selalu dapat mengingat dan tidak lupa  untuk meniru jejak hidup orang soleh  tersebut.
 
Antara orang soleh tersebut, terdapat lima orang yang terkenal iaitu Wad, Suwa’,  Yaghuth, Ya‘uq dan Nasra. Ketika mereka meninggal dunia, masyarakat pun segera  membuat patung orang soleh itu untuk mereka.
 
Agenda Licik Iblis
 
Seiring dengan berlalunya waktu dan masa yang  cukup lama sehingga 10 abad atau 1000 tahun  sejak kewafatan Adam a.s., mereka telah  melupakan nasihat dan wasiat Adam a.s. Mereka  lebih suka tunduk pada kemahuan dan pujukan  iblis sehingga mereka kufur kepada Allah  s.w.t. dan tidak mahu menyembahnya. Di  sinilah iblis mendapat peluang untuk  menjalankan misinya untuk menyesatkan anak  cucu Adam a.s. yang sangat dibencinya dan menyebabkan ia mendapat kutukan Allah s.w.t.  seterusnya mengeluarkannya daripada rahmat  Allah.
 
Lima buah patung orang soleh tadi terkubur di  bawah tanah. Selanjutnya apa yang iblis cuba  lakukan? Iblis telah menjelma menjadi seorang lelaki kemudian dia bertanya kepada  penduduk-penduduk: “Apa yang kamu semua  sembah?”
 
Para penduduk menjawab: “Kami tidak menyembah  apa-apa pun.” “Adakah kamu semua mahu aku  tunjukkan tuhan yang menjadi sembahan nenek  moyang kamu semua?” iblis mula mencadangkan  sesuatu agar anak Adam sesat.
 
“Ya, kami mahu.” Ibarat lembu dicucuk  hidungnya, para penduduk tersebut mengikut  tanpa banyak bantahan. Kelihatan agenda iblis  begitu mudah dilaksanakan.
 
Iblis pun menunjukkan lima buah patung kepada  mereka, lalu iblis berkata kepada mereka:  “Inilah tuhan yang telah menjadi sembahan  nenek moyang kamu semua.”
 
Kata-kata iblis ini terus dipercayai oleh  mereka. Bermulalah sembahan terhadap patung  yang pertama dalam sejarah manusia. Mereka menyembah lima buah patung tersebut iaitu  Wad, Suwa’, Yaghuth, Ya‘uq dan Nasra. Mereka  tidak menyedari bahawa patung-patung tersebut tidak dapat mendengar dan tidak pula dapat  berkata-kata. Patung-patung tersebut hanyalah batu-batu yang mereka buat sendiri. Begitulah liciknya iblis laknatullah.
 
Masih Ada Lagi yang Beriman
 
Melihat keadaan masyarakat yang menyembah berhala, Nuh berasa gelisah, lalu Baginda  bertafakur tentang alam sekelilingnya yang  menakjubkan. Kemudian Baginda membuat  kesimpulan bahawa alam yang elok ini pasti  ada Tuhan Yang Maha Agung yang mencipta.
 
Selain memikirkan tentang keindahan dan  keagungan ciptaan Allah Taala, Nuh a.s. juga  selalu teringat tentang wasiat dan nasihat  bapanya. Dalam wasiat tersebut bapanya  berkata: “Jangan kamu menyembah, kecuali  kepada Allah s.w.t.” Baginda juga ingat akan  nasihat bapanya: “lblis ialah musuh bagimu.” Ketika itu tiada seorang pun di muka bumi ini  yang beriman kepada Allah s.w.t. kecuali  hanya seorang sahaja iaitu Nuh a.s.
 
Allah s.w.t. berfirman dalam surah al-Najm  ayat 52 yang bermaksud: “Dan kaum Nabi Nuh  sebelum itu (telah juga dibinasakan).  Sesungguhnya mereka adalah orang yang sangat  zalim dan sangat melampaui batas.” Wallahu  a’lam.
 
Sumber: cahayapurnama.com

KISAH ASHABUL UKHDUD


Kisah ini terdapat di dalam shahih Muslim jilid 4/hadis no. 2005, dari Shuhaib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada seorang raja yang hidup sebelum kalian. Dia mempunyai seorang tukang sihir. Tatkala tukang sihir tersebut usianya telah tua renta, dia berkata kepada sang raja, “Sesungguhnya aku telah tua, maka kirimkanlah seorang pemuda kepadaku untuk aku ajari sihir!” Maka dikirimlah seorang pemuda kepadanya untuk diajari sihir.”

Dalam kelanjutan kisah disebutkan bahwa pemuda tersebut dalam satu perjalananya bertemu dengan seorang rahib, lalu dia berhenti di tempat rahib itu dan mendengarkan penuturannya. Si pemuda merasa tertarik dengan sang rahib. Akhirnya setiap kali berangkat ke tukang sihir dia selalu mampir di tempat si rahib. Si rahib berkata, “Kalau kamu takut terhadap tukang sihir, maka katakan, “Keluargaku telah menahanku (untuk berangkat).” Dan kalau kamu khawatir terhadap keluargamu maka katakan, “Tukang sihir telah menahanku (untuk pulang).”

Pemuda dengan Monster
Dalam suatu perjalanan, si pemuda melihat seekor binatang yang sangat besar (monster), sedang menghalangi orang banyak. Maka berkatalah pemuda itu, “Pada hari ini aku akan mengetahui apakah tukang sihir yang lebih utama ataukah sang rahib. Ya Allah kalau apa yang disampaikan rahib lebih Engkau cintai daripada yang diajarkan tukang sihir, maka bunuhlah binatang ini, sehingga tidak mengganggu orang.” Pemuda tersebut lalu melempar binatang tersebut, sehingga mati. Maka orang-orang pun dapat lewat lagi dengan aman.

Dia lalu menceritakan peristiwa tersebut kepada sang rahib, maka rahib pun berkata, “Wahai anakku, sekarang engkau lebih utama daripada diriku, engkau telah mencapai derajat yang aku impikan, dan sesungguhnya engkau nanti akan menghadapi ujian. Jika ujian itu datang maka janganlah engkau menunjukkan tentang diriku.” Disebutkan bahwa pemuda tersebut mampu mengobati segala macam penyakit, buta, tuli, dan berbagai jenis penyakit yang beraneka ragam.

Seorang Buta
Salah seorang yang dekat dengan raja -dan ia seorang buta- mendengar tentang pemuda itu. Dia menyiapkan hadiah yang sangat banyak untuk pemuda tersebut. Dia pun berkata,” Semua hadiah ini untukmu, jika engkau dapat menyembuhkanku.” Pemuda itu menjawab, “Sesungguhnya aku tidak bisa menyembuhkan seorang pun, yang menyembuhkan tidak lain adalah Allah subhanahu wata’ala. Jika anda beriman kepada Allah, maka aku akan berdoa kepada-Nya dan Dia akan menyembuhkan anda.” Maka orang tersebut beriman kepada Allah subhanahu wata’ala, dan atas kehendak Allah dia akhirnya sembuh dari kebutaan.

Orang tersebut datang menghadap sang raja sebagaimana biasanya. Sang raja heran lalu bertanya, “Siapa yang mengembalikan penglihatanmu?”. Dia menjawab, “Rabbku.” Raja bertanya, “Apakah kamu mempunyai Rabb selain aku?” Lalu dijawab, ” Ya, Rabb saya dan Rabb paduka, yaitu Allah subhanahu wata’ala.”
Akhirnya sang raja menyiksa orang tersebut, dan terus-menerus menyiksanya hingga akhirnya dia bercerita tentang pemuda yang mengobatinya. Maka dipanggillah pemuda itu menghadap raja. Raja berkata, “Hai anak muda, sungguh sihirmu telah mencapai tingkat dapat menyembuhkan orang buta dan tuli, dan engkau dapat melakukan ini dan itu.” Si pemuda menjawab, “Sesungguh nya aku tidak dapat menyembuhkan seorang pun, hanya Allah lah yang menyembuhkan.”

Kemarahan Raja
Raja lalu menyiksa si pemuda, dan dia terus menerus disiksa sehingga dia bercerita tentang sang rahib. Maka dipanggillah sang rahib, lalu raja berkata, “Tinggalkan agamamu!” Namun rahib itu menolak. Maka sang raja pun mengambil gergaji kemudian diletakkan persis di pertengahan kepala sang rahib, lalu menggergajinya hingga terbelah kepalanya lalu terjatuh di tanah. Kemudian orang dekat raja (yang sembuh dari kebutaan) juga dipanggil, dan dikatakan kepadanya, “Tinggalkan agamamu.” Namun dia pun menolak, dan akhirnya dia mengalami hal yang sama sebagaimana si rahib, digergaji kepalanya hingga terbelah.

Siksaan terhadap Pemuda
Pemuda tersebut akhirnya dibawa menghadap sang raja, lalu dikatakan kepadanya, “Tinggalkan agamamu!” Namun dia menolak. Sang raja lalu memerintahkan agar pemuda tersebut dilemparkan dari puncak sebuah gunung.

Maka dibawalah pemuda itu ke salah satu gunung. Sesampainya di atas puncak gunung pemuda berdo’a, “Ya Allah cukupilah (tolonglah) aku dari mereka menurut kehedak-Mu.” Maka gunung tersebut bergetar, dan akibatnya orang-orang pun jatuh terpelanting dari atas gunung, kecuali pemuda itu yang selamat. Lalu dia pulang menemui sang raja dengan berjalan kaki. Raja pun bertanya, “Apa yang terjadi dengan orang-orang yang membawamu? Pemuda menjawab, “Allah subhanahu wata’ala telah mencukupi aku dari mereka.”
Raja lalu memerintahkan agar pemuda itu ditenggelamkan di tengah laut. Namun lagi-lagi, atas pertolongan Allah subhanahu wata’ala dia selamat dari rencana itu, sedangkan orang-orang yang akan mengeksekusinya justru yang tenggelam di laut.

Pengorbanan Pemuda
Pemuda berkata kepada raja, “Sesungguhya engkau tidak dapat membunuhku sebelum melakukan apa yang aku perintahkan.” Raja lalu bertanya, “Apa itu?” Pemuda itu menjawab, “Kumpulkan manusia di suatu tempat, lalu saliblah aku di suatu batang pohon, kemudian ambillah anak panah milikku, letakkan anak panah itu pada busurnya dan ucapkanlah, “Dengan menyebut nama Allah, Rabb pemuda ini.” Kemudian lepaskanlah anak panah ke arahku, jika engkau lakukan itu, maka engkau dapat membunuhku.”
Singkat cerita raja menuruti perintah pemuda, dan sebelum membidikkan anak panah, raja mengucapkan, “Dengan menyebut nama Allah, Rabb si Pemuda.” Dan ternyata benar, pemuda itu akhirnya meninggal. Maka orang-orang pun ramai-ramai berkata, “Kami beriman kepada Rabb pemuda.”

Betapa marahnya raja ketika melihat orang-orang telah beriman kepada Allah subhanahu wata’ala. Dia lalu memerintahkan untuk membuat parit, kemudian dinyalakan api di dalamnya. Siapa saja yang tidak meninggalkan agamanya maka akan dilemparkan ke dalam parit itu. (Dari sinilah mereka disebut ash-habul ukhdud, yakni orang-orang yang menggali parit. Mereka adalah pembesar daerah Najran, Yaman)
Para hulubalang berdiri di pinggir-pinggir parit itu, mereka menawarkan kepada orang-orang, apakah memilih dilemparkan ke dalam parit ataukah mau meninggalkan agama mereka. Dan siapa saja yang tidak meninggalkan agamanya maka dia dilemparkan ke dalam parit yang menyala.

Di salah satu tepi parit, ada seorang wanita yang sedang menggendong bayinya, dia sangat mengkhawatirkan bayi itu, dia pun ragu-ragu. Namun tanpa diduga bayi itu berkata, “Wahai ibu, bersabarlah, karena sesungguh nya engkau berada di atas kebenaran.”

Pelajaran Kisah
* Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fithrah , dan fithrah itu selalu sesuai dengan kebenaran dan menolak segala yang buruk.
* Boleh berdusta untuk keselamatan dari tipu daya orang kafir, jika mengharuskan demikian.
*Dengan fithrahnya si pemuda tahu bahwa yang benar adalah si rahib, namun dia ingin untuk menegakkan hujjah kepada kaumnya.
*Berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala agar menampakkan mana yang haq supaya hilang keraguan.
*Anjuran menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan dan menolong orang lain yang kesusahan.
*Orang mukmin menisbatkan keutamaan (karamah) kepada Allah subhanahu wata’ala bukan kepada dirinya.
*Mengakui keutamaan orang lain meskipun seorang anak kecil.
*Setiap orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar pasti akan menemui ujian dan wajib baginya untuk bersabar.
*Orang yang salah jangan dibiarkan, namun harus diluruskan kesalahannya, terutama dalam masalah aqidah, sebagimana ucapan pemuda, “Sesungguhnya aku tidak dapat menyembuhkan, tetapi Allah lah yang menyembuhkan.”
*Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala selalu memiliki orang-orang kuat, yang teguh pendiriannya dan tidak tergoyahkan oleh apa pun, meskipun berupa siksa yang menyakitkan.
*Kebenaran pasti akan mendapatkan kemenangan.
*Rela berkorban demi kepentingan dan kebaikan ummat.
*Allah subhanahu wata’ala meneguhkan orang mukmin dengan hujjah serta menolong mereka dengan karomah, sebagaimana si bayi yang dapat berbicara.
*Tempat kembali orang mukmin adalah surga setelah mereka mati, sedangkan bagi orang kafir adalah adzab Jahannam.(R02/R03)

Sumber: Mirojnews.com

Senin, 18 Juli 2016

SIAPAKAH MIRZA GHULAM AHMAD?



Beberapa waktu lalu, marak pemberitaan di media massa tentang Jemaat Ahmadiyah. Berbagai polemik muncul. Banyak media memberikan pembelaan terhadap Jemaat Ahmadiyah yang berpusat di London ini, meski ia lahir di India. Berbagai kalangan yang menisbatkan diri sebagai cendekiawan muslim, ikut menyuarakan argumen pembelaan. Jaringan Islam Liberal (JIL), yang di motori Ulil Abshar Abdalla, begandeng tangan dengan sejumlah aktivis HAM dan sejumlah tokoh gereja, bahkan bermaksud mengajukan gugatan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas fatwa MUI yang menyatakan Jemaat Ahmadiyah Qadiyan sesat dan agar segera dibekukan. Dan fatwa ini ternyata bukan yang pertama bergulir. Sebelumnya sudah ada fatwa dengan substansi yang sama.

Pembelaan yang muncul, semua mengatas namakan HAM dan kebebasan beragama. Santernya sikap pro ini, sempat memojokkan MUI, yang katanya bukan sebagai otoritas yang berhak menghakimi kebenaran beragama. Sementara itu, nayris tidak satupun media massa yang melakukan balance dalam pemberitaan tersebut. Sungguh ironi.

Tulisan berikut, bukan bermaksud mengupas mengenai Jemaat Ahmadiyah yang tengah diperbincangkan tersebut. Banyak yang sudah membahas. Berikut kami sajikan sisi lain. Yaitu mengenal sosok pencetus Jemaat Ahmadiyah ini. Tidak lain, dia adalah Mirza Ghulam Ahmad. Siapakah dia sebenarnya? Apakah anda mengenalnya?

Tulisan ini kami angat dari Al-Qadiayaniah Dirasat Wa Tahlil, karya Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir, Idaratu Turjumani As-Sunnah, Lahore, Pakistan, tanpa tahun. Meski hanya satu refensi yang kami jadikan pegangan, namun buku yang dikarang oleh Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir ini merupakan buku yang istimewa. Beliau, yang berkebangsaan Pakistan, sangat menguasai dan memahami permasalahan tentang Ahmadiyah sebagaimana tertulis dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Urdu. Rujukan beliau banyak bertumpu pada karya-karya asli Jemaat Ahmadiyah, baik yang dikarang Mirza Ghulam Ahmad atau para penerusnya.

KELUARGA GHULAM AHMAD

Dia menceritakan, namaku Ghulam Ahmad. Ayahku Atha Murthada. Bangsaku Mongol. (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, karya Ghulam Ahmad). Namun dalam kesempatan lain, ia mengatakan, keluargaku dari Mongol… tapi berdasarkan firman Allah, tampaknya keluargaku berasal dari Persia, dan aku yakin ini. Sebab tidak ada seorang pun yang mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti pemberitaan yang datang dari Allah Ta’ala (Hasyiah Al-Arbain, no. 2 hal. 17, karya Ghulam Ahmad). Dia juga pernah berkata : “Aku membaca beberapa tulisan ayah dan kakek-kakekku, kalau mereka berasal dari suku Mongol, tetapi Allah mewahyukan kepadaku, bahwa keluargaku dari bangsa Persia” (Dhamimah Haqiqati Al-Wahyi, hal. 77, karya Ghulam Ahmad). Yang mengherankan, ia juga pernah mengaku sebagai keturunan Fathimah binti Muhammad [Tuhfah Kolart, hal. 29]

Begitulah, banyak versi tentang asal-usul Mirza Ghulam Ahmad yang berasal dari pengakuannya sendiri. Maha Benar Allah dengan firman-Nya.

“Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka menjumpai pertentangan yang banyak di dalamnya” [An-Nisa : 82]

Setelah itu, ia menceritakan tentang ayahnya : “Ayahku mempunyai kedudukan di kantor pemerintahan. Dia termasuk orang yang dipercaya pemerintah Inggris. Dia pernah membantu pemerintah untuk memberontak penjajah Inggris dengan memberikan bantuan pasukan dan kuda. Namun sesudah itu, keluargaku mengalami krisis dan kemunduran, sehingga menjadi petani yang melarat” [1] [Tuhfah Qaishariyah, hal. 16, karya Ghulam Ahmad]

Dari keluarga yang tidak jelas garis keturunan lagi melarat, Ghulam dilahirkan. Dia berkisah ; “Aku dilahirkan pada tahun 1839M atau tahun 1840M di akhir masa Sikh di Punjab’ [Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, karya Ghulam Ahmad]

MASA KECIL GHULAM AHMAD DAN PENDIDIKANNYA
Tatkala mencapai usia tamyiz, ia mulai belajar sharaf, nahwu dan beberapa kitab berbahasa Arab, bahasa Persia dan ilmu pengobatan.
Dia berkata : “Aku belajar Al-Qur’an dan kitab-kitab berbahasa Persia dengan ustadz Fadhl Ilahi. Sedangkan sharaf dan nahwu serta ilmu pengobatan, aku pelajari dari ustadz Fadhl Ahmad’. Hanya saja, sesuai dengan keterangan Mahmud Ahmad, salah seorang anaknya di Koran Al-Fadhl (5 Februari 1929), milik kelompok mereka, sebagian guru yang mengajar Ghulam Ahmad adalah pecandu opium dan ganja.
Selain itu, ia juga sempat mengenyam pembelajaran bahasa Inggris di sebuah madrasah khusus untuk pegawai pemerintah. Satu atau dua buku bahasa Inggris saja yang ia pelajari.

Pendidikan masa kecil yang dijalani Mirza Ghulam Ahmad dengan model ini (baca : yang sangat dangkal) menampakkan pengaruhnya dalam tulisan dan ucapan-ucapannya. Kesalahan-kesalahannya tidak hanya terjadi pada masalah-masalah yang pelik, tetapi juga terlihat pada perkara-perkara yang sederhana. Misalnya, ia pernah berkata : “Sesungguhnya saat Rasulullah dilahirkan, beberapa hari kemudian ayahnya meninggal” (Baigham Shulh, hal. 19, karya Ghulam Ahmad). Padahal ayah beliau meninggal dunia ketika beliau masih di dalam kandungan ibunya.

Contoh kekeliruan lainnya dalam kitabnya, Ainul Ma’rifah, hal. 286, Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan, bahwa Rasulullah mempunyai sebelas anak dan semuanya meninggal. Padahal yang benar berjumlah enam orang.

Pada waktu itu, keberanian merupakan ciri khas orang-orang yang mulia (bangsawan). Tetapi orang yang mengaku sebagai “Al-Masih” ini tidak pernah masuk dalam peperangan, tidak belajar ilmu-ilmu keperwiraan, yang dahulu dianggap oleh masyarakat sebagai sebuah kemuliaan dan sikap kesatria.

PENYAKIT-PENYAKIT YANG DIDERITANYA
Berbicara tentang penderitaan fisik (baca : penyakit) yang dialaminya sangat banyak. Tangan kanannya patah sehingga untuk mengangkat sebuah teko pun tidak mampu. (Sirah Al-Mahdi, 1/198). Dia pernah menderita penyakit TBC dan diobati selama kurang lebih enam bulan (Hayatu Ahmad, 1/79). Dia juga pernah mengakui ditimpa dua penyakit. Di bagian atas tubuh, yaitu kepala yang sering pusing dan dibagian bawah, yaitu kencing yang berlebihan. (Haqiqatul Wahyi, hal. 206, karya Ghulam Ahmad). Pusing kepalanya ini sering mengganggunya. Kadang menyebabkannya terjatuh sehingga pingsan. Oleh karena itu, ia sering tidak berpuasa pada bulan Ramadhan yang ia jumpai. [Sirah Al-Mahdi, 1/51 karya anaknya]

Dia juga mengalami gangguan syaraf, ingatan buruk tidak tergambarkan. Dua matanya sangat lemah. Anaknya menceritakan, bahwa Mirza Ghulam Ahmad pernah ingin berphoto bersam murid-muridnya. Pemotret memintanya untuk membuka matanya sedikit saja, agar gambar menjadi baik. Dia pun berusaha dengan susah payah, tetapi gagal.[Sirah Al-Mahdi, 2/77]
Sebagaimana pengakuannya sendiri di dalam harian Al-Hakam, 31 Oktober 1901M, otaknya juga mengalami kelemahan.

PERMULAAN KETENARAN DAN DAKWAHNYA
Permulaan ketenarannya dimulai dengan seolah-olah membela Islam. Setelah ia meninggalkan pekerjaan kantornya, ia mulai mempelajari buku-buku India Nasrani, sebab pertentangan dan perdebatan pemikiran begitu santer terjadi antara kaum Muslimin, para pemuka Nasrani dan Hindu. Kebanyakan kaum Muslimin sangat menghormati orang-orang yang menjadi wakil Islam dalam perdebatan tersebut. Segala fasilitas duniawi pun diberikan kepadanya. Ghulam Ahmad berfikir, bahwa pekerjaan itu sangat sederhana dan mudah, mampu mendatangkan materi lebih banyak dari pendapatannya saat bekerja di kantor.

Untuk mewujudkan gagasan yang terlintas dalam benaknya, maka pertama kali yang ia lakukan ialah menyebarkan sebuah pengumuman yang menentang agama Hindu. Berikutnya, ia menulis beberapa artikel di beberapa media massa untuk mematahkan agama Hindu dan Nasrani. Kaum Muslimin pun akhirnya memberikan perhatian kepadanya. Itu terjadi pada tahun 1877-1878M.

Pada gilirannya, ia mengumumkan telah memulai proyek penulisan buku sebanyak lima puluh jilid, berisi bantahan terhadap lontaran-lontaran syubhat yang dilontarkan oleh kaum kuffar terhadap Islam. Oleh karena itu, ia mengharapkan kaum Muslimin mendukung proyek ini secara material. Sebagian besar kaum Muslimin pun tertipu dengan pernyataannya yang palsu, bahwa ia akan mencetak kitab yang berjumlah lima puluh jilid.
Sejak itu pula, ia menceritakan beberapa karomah (hal-hal luar biasa) dan kusyufat tipuan yang ia alami. Sehingga orang-orang awam menilainya sebagai wali Allah, tidak hanya sebagai orang yang berilmu saja. Orang-orang pun bersegera mengirimkan uang-uang mereka yang begitu besar kepadanya guna mencetak kitab yang dimaksud. [Majmu’ah I’lanat Ghulam Al-Qadiyani, 1/25]

Volume pertama buku yang ia janjikan terbit tahun 1880M, dengan judul Barahin Ahmadiyah. Buku ini sarat dengan propaganda dan penonjolan karakter penulisnya. Cerita tentang alam ghaib yang berhasil ia ketahui, juga berisi karomah dan kusyufatnya.

Kitab-kitab volume berikutnya pun bermunculan. Namun, tatkala sampai kepada masyarakat, mereka keheranan, karena mendapat isi buku tersebut tidak seperti yang dikatakan penulis pertama kali, yaitu bantahan terhadap agama Hindu dan Nasrani, tetapi justru dipenuhi dengan cerita-cerita tentang karamah dan sanjungan terhadap kolonialis Iggris.

Dari sini, masyarakat kemudian mengetahui, ternyata lelaki ini hanyalah seorang pendusta dan pencuri harta manusia. Buku yang telah diterbitkan hanya untuk mendapatkan popularitas dan memanfaatkan kaum Muslimin, menguras harta mereka, bukan untuk membela Islam. Apalagi setelah kaum Muslimin menemukan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dalam buku yang ia terbitkan tersebut.

Banyak para ulama yang mendapat informasi, bahwa lelaki itu, sebenarnya tidak mempunyai keinginan, kecuali untuk membuat sebuah toko semata. Andai ada orang lain yang mampu membayarnya dengan jumlah yang lebih besar, maka ia akan mendukungnya, meskipun dengan melakukan pelanggaran terhadap Islam. Dan memang seperti itulah yang dikatakan oleh para ulama. Sebab, pada waktu itu, penjajah Inggris membutuhkan orang yang dapat memporak-porandakan kekuatan kaum Muslimin. Sehingga sang penjajah ini mencari orang dari kalangan kaum Muslimin untuk diperalat. Tatkala sudah mendapatkannya, kolonial ini akan memanfaatkan semaksimal mungkin. Demikian yang terjadi dengan Mirza Ghulam Ahmad. Oleh karena itu, ia penuhi kitab volume ketiganya dengan pujian-pujian kepada kolonialis Inggris.

Perhatikan pengakuannya dalam volume tersebut, tatkala ia menghadapi penentangan dari kaum Muslimin
Dia menyatakan, ada sebagian orang dari kalangan kaum Muslimin yang menulis kepadaku, mengapa engkau memuji penjajah Inggris dalam volume ketiga? Mengapa engkau berterima kasih kepada pemerintah Inggris? Sebagian kaum muslimin mencaci-maki dan mecelaku karena sanjungan ini. Hendaknya setiap orang mengetahui, bahwa aku tidak memuji pemerintah Inggris, kecuali berdasarkan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. [Barahin Ahmadiyah, vol.4]

Ringkasnya, penjajah telah memanfaatkannya dengan memberikan segala yang berharga untuknya karena pengkhianatannya kepada agama dan umat Islam. Persis seperti ayahnya yang dahulu juga berkhianat, tetapi kepada negeri India dan penduduknya.

Pada tahun 1885M, ia memproklamirkan diri sebagai mujaddid dengan mendapat bantuan dan dukungan penuh dari penjajah. Enam tahun berikutnya, tahun 1891M, ia mengklaim diri sebagai Imam Mahdi. Pada tahun itu juga, ia mengaku sebagai Al-Masih. Dan klimaksnya pada tahun 1901M, ia mendeklarasikan statusnya sebagai nabi yang mandiri, dan lebih mulia dari seluruh pada nabi dan rasul.

Sebagian ulama dapat mendeteksi keinginannya sebelum ia mengaku sebagai nabi (palsu). Tetapi dengan segera ia mencoba menepisnya dengan berkata : “Aku juga beraqidah Ahlus Sunnah. Aku berkeyakinan Muhammad adalah penutup para nabi. Barangsiapa mengaku sebagai nabi, maka ia kafir, pendusta. Karena aku beriman bahwa risalah itu bermula dari Adam dan berakhir dengan kedatangan Rasulullah Muhammad” [Pernyataan Ghulam Ahmad pada 12 Oktober 1891 yang terdapat dalam kitab Tabligh Risalah, 2/2]

Kemudian dengan bisikan dari penjajah ia mengatakan untuk mengecoh : “Aku bukan nabi, tetapi Allah menjadikannku orang yang diajak bicara (kalim), untuk memperbaharui agama Al-Musthafa (Muhammad)” [Mir-atu Kamalati Al-Islam, hal. 383]

Keterangan lain darinya ; “Aku bukan nabi yang menyerupai Muhamamd atau datang dengan ajaran yang baru. Justru yang ada dalam risalahku, aku adalah nabi yang mengikutinya (nabiyyun muttabi)” [Tatimmah Haqiqati Al-Wahyi, hal. 68, karya Ghulam Ahmad]

Dia juga mengatakan ;” Demi Allah yang ruh-ku berada di genggaman-Nya, Dialah yang mengutusku dan menyebutku sebagai nabi…. Aku akan memperlihatkan kebenaran pengakuanku dengan mukjizat-mukjizat yang jumlahnya tidak kurang dari tiga ratus ribu mukjizat” [Tatimmah Haqiqati Al-Wahyi, hal. 68, karya Ghulam Ahmad]

Coba perhatikan pernyataan-pernyataannya. Dia betul-betul berusaha mengecoh kaum Muslimin. Padahal sebelumnya, ia mengatakan :”Siapa saja yang mengklaim diri sebagai nabi setelah Muhammad, berarti ia saudara Musailamah Al-Kadzdzab, kafir lagi busuk” (Anjam Atsim, hal. 28, karya Ghulam Ahmad). Dia juga mengatakan : “Kami melaknat orang-orang yang mengaku sebagai nabi setelah Muhammad” [Tabligh Risalah, 26/2]

Perlu juga disebutkan, kitab yang ia janjikan berjumlah lima puluh jilid, tidak ia selesaikan kecuali lima jilid saja. Sehingga ketika ditanya oleh para donatur, ia menjawab : “Tidak ada bedanya antara angka lima dan lima puluh, kecuali pada nolnya saja” [Muqaddimah Barahin Ahmadiyah, 5/7, karya Ghulam Ahmad]

CACIAN-CACIAN MIRZA GHULAM AHMAD KEPADA SETERUNYA
Dia pernah mengatakan, melalui “wahyu” yang konon diterimanya, bahwa salah seorang seterunya akan mati pada waktu tertentu. Tetapi ternyata, seteru yang ia sebutkan tidak mati. Maka para ulama pun menyanggahnya dengan mengatakan : “Engkau katanya nabi, tidak berbicara kecuali dengan wahyu. Bagaimana mungkin janji Allah tidak tepat?”

Menanggapi bantahan dari para ulama ini, Mirza Ghulam Ahmad bukannya memberi jawaban dengan bukti dan dalil, tetapi justru melontarkan cacian : “Orang-orang yang menentangku, mereka lebih najis dari babi” [Najam Atsim, hal. 21, karya Ghulam Ahmad]

Cacian-cacian lain yang keluar dari Mirza Ghulam Ahmad ini sudah sangat keterlaluan. Sebab orang-orang umum saja tidak akan sanggup mengatakannya.
Sang anak, Mahmud Ahmad bin Ghulam pernah mendengar ada orang yang mencaci orang lain dengan sebutan “hai anak haram”, maka ia (Mahmud Ahmad) mengatakan : “Orang seperti ini, pada masa Umar dihukum pidana pukul karena melakukan qadzaf (tuduhan zina). Tetapi sekarang, dapat di dengar seseorang mencela orang lain dengan celaan itu, namun mereka tidak bereaksi. Seolah-olah celaan ini tida ada artinya di mata mereka” [Khutbah Al-Jum’ah, Mahmud Ahmad bin Ghulam, Koran Al-Fadhl, 13 Februari 1922M]
Tetapi ironisnya, ayahnya justru pernah mencela seorang ulama dengan ucapan “hai anak pelacur”. (Najim Atsim, hal. 228, karya Ghulam Ahmad). Mengacu kepada pernyataan Mahmud Ahmad, bukankah berarti Mirza Ghulam ini pantas untuk dihukum pukul? Dan ucapan itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali, tetapi sangat sering dilontarkan ayahnya “sang mujaddid akhlak”.

Contoh lainnya, di dalam khutbahnya, ia pernah menyampaikan : “Itu adalah kitab. Akan dilihat oleh setiap muslim dengan penuh kecintaan dan sayang serta ia mendapatkan manfaat darinya. Dia akan menerima dan membenarkan dakwahku, kecuali keturunan-keturunan para pelacur yang telah Allah kunci hati mereka. Mereka tidak akan menerima” [Mir’atu Kamalati Al-Islam, hal. 546, karya Ghulam Ahmad]
Begitulah contoh akhlak Mirza Ghulam Ahmad. Semoga kita terlindung dari perbuatan tercela.

KOMENTAR MIRZA GHULAM AHMAD TERHADAP RASULULLAH MUHAMMAD
Banyak orang yang celaka muncul di muka bumi karena mencela para rasul, tetapi tidak banyak yang sekaliber Mirza Ghulam Ahmad dan para pengikutnya, dalam mencela para rasul, “mencuri” kenabian. Allah berfirman.
“Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang mengadakan kedustaan terhadap Allah …” [Al-An’am : 93]
Dia mengklaim sebagai nabi dan rasul-Nya, seperti yang dilakukan oleh Musailamah dan Al-Aswad An-Ansi. Langkah berikutnya, ia mengaku sebagai orang yang paling utama dari dari seluruh nabi dan rasul. Sebagaimana ia menyatakan dirinya telah dianugerahi segala yang telah diberikan kepada seluruh para nabi (Durr Tsamin, hal. 287-288, karya Ghulam Ahmad). Dalam pernyataan yang lain, ia mengatakan, sesungguhnya Nabi (Muhammad) mempunyai tiga ribu mukjizat saja. “Sedangkan aku memiliki mukzijat lebih dari satu juta jenis”, kata Ghulam Ahmad” [Tadzkirah Asy-Syahadatain, hal. 72, karya Ghulam Ahmad]
Di lain tempat, katanya, Islam muncul bagaikan perjalanan hilal (bulan, dari kecil), dan kemudian ditaqdirkan mencapai kesempurnaannya di abad ini menjadi badr (bulan pernama), dengan dalil (menurutnya)…. (Khutbah Al-Hamiyah, hal. 184, karya Ghulam Ahmad), sebuah tafsiran yang kental nuansa tahrifnya (penyelewengan), layaknya perlakuan kaum Yahudi terhadap Taurat. Sebuah makna yang tidak dikehendaki Allah, tidak pernah disinggung Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ataupun terbetik di benak salah seorang sahabat, para imam dan ulama tafsir. Demikian salah satu trik untuk merendahkan kedudukan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Salah seorang juru dakwah mereka, juga tidak ketinggalan ikut membeo merendahkan martabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengatakan : “Sesungguhnya Muhammad pernah sekali datang kepada kami. Pada waktu itu, beliau lebih agung dari bi’tsah yang pertama. Siapa saja yang ingin melihat Muhammad dengan potretnya yang sempurna, hendaknya ia memandang Ghulam Ahmad di Qadian” [Koran milik Qadiyaniah, Badr, 25 Oktober 1902M]

KRITIK SANG NABI PALSU TERHADAP BEBERAPA NABI
Mirza Ghulam Ahmad pernah berkomentar tentang Nabi Isa : “Sesungguhnya Isa tidak mampu mengatakan dirinya sebagai orang shalih. Sebab orang-orang mengetahui kalau dia suka minum-minuman keras dan perilakunya tidak baik” [Hasyiyah Sitt Bahin, hal. 172, karya Ghulam Ahmad]

Komentar miring lainnya, menurutnya, Isa cenderung menyukai para pelacur. Karenanya nenek-neneknya adalah termasuk pelacur [Dhamimah Anjam Atsim, Hasyiyah, hal. 7, karya Ghulam Ahmad]
Anehnya, meski perkataan yang keluar dari mulutnya sangat kotor, tetapi ternyata Mirza Ghulam Ahmad “bersabda” dalam hadits palsunya : “Sesungguhnya celaan, makian, bukan perangai orang-orang shidiq. Dan orang yang beriman, bukanlah orang yang suka melaknat” [Izalatul Auham, hal. 66]

CACIAN MIRZA GHULAM AHMAD KEPADA PARA SAHABAT
Para sahabat pun tidak lepas dari cercaan yang dilancarkan Ghulam Ahmad. Termasuk penghulu para remaja/pemuda di surga kelak, yaitu Hasan, Husain, juga Abu Bakar dan Umar
Mirza Ghulam Ahmad ini mengataan : “Orang-orang mengatakan aku lebih utama dari Hasan dan Husain. Maka aku jawab, ‘Itu benar. Aku lebih utama dari mereka berdua. Dan Allah akan menunjukkan keutamaan ini” [I’jaz Ahmadi, hal. 58, karya Ghulam Ahmad]

Salah seorang anaknya dengan congkak berkata : “Dimana kedudukan Abu Bakar dan Umar (tidak ada apa-apanya) bila dibandingkan dengan kedudukan Mirza Ghulam Ahmad? Mereka berdua saja tidak pantas untuk membawa sandalnya” [Kitab Al-Mahdi, Pasal 304, hal. 57, karya Muhammad Husain Al-Qadiyani]
Tentang Abu Hurairah, Ghulam Ahmad mengatakan : “Abu Hurairah orang yang dungu. Dia tidak memiliki pemahaman yang lurus” [I’jaz Ahmadi, hal. 140]

Perhatikan! Padahal ia sendirilah orang yang dungu, lagi bodoh. Lihat pengakuannya : “Sesungguhnya ingatanku sangat buruk. Aku lupa orang-orang yang sering menemuiku” [Maktubat Ahmadiyah, hal. 21]

KEMATIAN MIRZA GHULAM AHMAD
Menyaksikan sepak terjangnya yang kian menjadi, maka para ulama saat itu berusaha menasehati Mirza Ghulam Ahmad, agar ia bertaubat dan berhenti menyebarkan dakwahnya yang sesat. Nasihat para ulama ternyata tidak membuahkan hasil. Dia tetap bersikukuh tidak memperdulikan. Akhirnya, para ulama sepakat mengeluarkan fatwa tentang kekufurannya. Di antara para ulama yang sangat kuat menentang dakwah Mirza Ghulam Ahmad, adalah Syaikh Tsanaullah.

Mirza Ghulam Ahmad sangat terusik dengan usaha para ulama yang mengingatkannya. Akhirnya dia mengirimkan surat kepada Syaikh Tsanaullah. Dia meminta agar suratnya ini dimuat dan disebarkan di majalah milik Syaikh Tsanaullah.

Di antara isi suratnya tersebu, Mirza Ghulam Ahmad tidak menerima gelar pendusta, dajjal yang diarahkan kepadanya dari para ulama masa itu. Mirza Ghulam Ahmad menganggap dirinya, tetap sebagai seorang nabi, dan ia menyatakan bahwa para ulama itulah yang pendusta dan penghambat dakwahnya.

Sang nabi palsu ini menutup suratnya dengan do’a sebagai berikut :
“Wahai Allah Azza wa Jalla Yang Maha Mengetahui rahasia-rahasia yang tersimpan di hati. Jika aku seorang pendusta, pelaku kerusakan dalam pandangan-Mu, suka membuat kedustaan atas nama-Mu pada waktu siang dan malam hari, maka binasakanlah aku saat Ustadz Tsanaullah masih hidup, dan berilah kegembiraan kepada para pengikutnya dengan sebab kematianku.

Wahai Allah ! Dan jika saya benar, sedangkan Tsanaullah berada di atas kebathilan, pendusta pada tuduhan yang diarahkan kepadaku, maka binasakanlah dia dengan penyakit ganas, seperti tha’un, kolera atau penyakit lainnya, saat aku masih hidup. Amin”

Begitulah bunyi do’a Mirza Ghulam Ahmad. Sebuah do’a mubahallah. Dan benarlah, do’a yang ia tulis dalam suratnya tersebut dikabulkan oleh Allah Azza wa Jalla. Yakni 13 bulan lebih sepuluh hari sejak do’anya itu, yaitu pada tanggal 26 bulan Mei 1908M, Mirza Ghulam Ahmad ini dibinasakan oleh Allah Azza wa Jalla dengan penyakit kolera, yang dia harapkan menimpa Syaikh Tsanaullah. Di akhir hayatnya, saat meregang nyawa, dia sempat mengatakan kepada mertuanya : “Aku terkena penyakit kolera”. Dan setelah itu, omongannya tidak jelas lagi sampai akhirnya meninggal. Sementara itu, Syaikh Tsanaullah masih hidup sekitar empat puluh tahun setelah kematian Mirza Ghulam Ahmad.

Meski kematian telah menjemput Mirza Ghulam Ahmad, tetapi bukan berarti ajarannya juga ikut mati?. Ternyata kian tersebar di tengah masyarakat. Karenanya, sebagai seorang muslim, hendaklah lebih berhati-hati, agar tidak terjerat dengan berbagai ajaran sesat.

Ya, Allah. Perlihatkanlah kepada kami kebenaran itu sebagai sebuah kebenaran, dan berilah kami kekuatan untuk melakukannya. Ya, Allah. Perlihatkanlah kepada kami kebatilan sebagai sebuah kebatilan, dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya.


Sumber: almanhaj.or.id 

Biografi Hasan Al Banna



Hasan Al-Banna. Beliau dilahirkan di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir tahun 1906 M. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Sejak masa kecilnya, Hasan al Banna sudah menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah, Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an. Sang ayah terus menerus memotivasi Hasan agar melengkapi hafalannya. Semenjak itu Hasan kecil mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat. Siang hari dipergunakannya untuk belajar di sekolah.

Kemudian belajar membuat dan memperbaiki jam dengan orang tuanya hingga sore. Waktu sore hingga menjelang tidur digunakannya untuk mengulang pelajaran sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia lakukan selesai shalat Shubuh. Maka tak mengherankan apabila Hasan al Banna mencetak berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan al Banna telah menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun, ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum.

Biografi dan Profil Hasan Al Banna
Demikianlah sederet prestasi Hasan kecil. Selain prestasinya di bidang akademik, Ia juga memiliki bakat leadership yang cemerlang. Semenjak masa mudanya Hasan Al-Banna selalu terpilih untuk menjadi ketua organisasi siswa di sekolahnya. Bahkan pada waktu masih berada di jenjang pendidikan i'dadiyah (semacam SMP), beliau telah mampu menyelesaikan masalah secara dewasa, kisahnya begini:

Suatu siang, usai belajar di sekolah, sejumlah besar siswa berjalan melewati mushalla kampung. Hasan berada di antara mereka. Tatkala mereka berada di samping mushalla, maka adzan pun berkumandang. Saat itu, murid-murid segera menyerbu kolam air tempat berwudhu. Namun tiba-tiba saja datang sang imam dan mengusir murid-murid madrasah yang dianggap masih kanak-kanak itu. Rupanya, ia khawatir kalau-kalau mereka menghabiskan jatah air wudhu.

Sebagian besar murid-murid itu berlarian menyingkir karena bentakan sang imam, sementara sebagian kecil bertahan di tempatnya. Mengalami peristiwa tersebut, al Banna lalu mengambil secarik kertas dan menulis uraian kalimat yang ditutup dengan satu ayat Al Qur'an, "Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya."(Q. S. Al-An'aam: 52).

Kertas itu dengan penuh hormat ia berikan kepada Syaikh Muhammad Sa'id, imam mushalla yang menghardik kawan-kawannya. Membaca surat Hasan al Banna hati sang imam tersentuh, hingga pada hari selanjutnya sikapnya berubah terhadap "rombongan anak-anak kecil" tersebut. Sementara para murid pun sepakat untuk mengisi kembali kolam tempat wudhu setiap mereka selesai shalat di mushalla. Bahkan para murid itu berinisiatif untuk mengumpulkan dana untuk membeli tikar mushalla!

Pada usia 21 tahun, beliau menamatkan studinya di Darul 'Ulum dan ditunjuk menjadi guru di Isma'iliyah. Hasan Al Banna sangat prihatin dengan kelakuan Inggris yang memperbudak bangsanya. Masa itu adalah sebuah masa di mana umat Islam sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifahan Utsmaniyah (di Turki), sebagai pengayom umat Islam di seluruh dunia mengalami keruntuhan. Umat Islam mengalami kebingungan.

Sementara kaum penjajah mempermainkan dunia Islam dengan seenaknya. Bahkan di Turki sendiri, Kemal Attaturk memberangus ajaran Islam di negaranya. Puluhan ulama Turki dijebloskan ke penjara. Demikianlah keadaan dunia Islam ketika al Banna berusia muda. Satu di antara penyebab kemunduran umat Islam adalah bahwa umat ini jahil (bodoh) terhadap ajaran
Advertisement


Islam.

Hasan Al-Banna Sebagai Pendiri Ikhwanul Muslimin
Maka mulailah Hasan al Banna dengan dakwahnya. Dakwah mengajak manusia kepada Allah, mengajak manusia untuk memberantas kejahiliyahan (kebodohan). Dakwah beliau dimulai dengan menggalang beberapa muridnya. Kemudian beliau berdakwah di kedai-kedai kopi. Hal ini beliau lakukan teratur dua minggu sekali.

Beliau dengan perkumpulan yang didirikannya "Al-Ikhwanul Muslimun," bekerja keras siang malam menulis pidato, mengadakan pembinaan, memimpin rapat pertemuan, dll. Dakwahnya mendapat sambutan luas di kalangan umat Islam Mesir. Tercatat kaum muslimin mulai dari golongan buruh/petani, usahawan, ilmuwan, ulama, dokter mendukung dakwah beliau

Pada masa peperangan antara Arab dan Yahudi (sekitar tahun 45-an), beliau memobilisasi mujahid-mujahid binaannya. Dari seluruh Pasukan Gabungan Arab, hanya ada satu kelompok yang sangat ditakuti Yahudi, yaitu pasukan sukarela Ikhwan. Mujahidin sukarela itu terus merangsek maju, sampai akhirnya terjadilah aib besar yang mencoreng pemerintah Mesir. Amerika Serikat, sobat kental Yahudi mengancam akan mengebom Mesir jika tidak menarik mujahidin Ikhwanul Muslimin. Maka terjadilah sebuah tragedi yang membuktikan betapa pengecutnya manusia.

Ribuan mujahid Mesir ditarik ke belakang, kemudian dilucuti. Oleh siapa? Oleh pasukan pemerintah Mesir! Bahkan tidak itu saja, para mujahidin yang ikhlas ini lalu dijebloskan ke penjara-penjara militer. Bahkan beberapa waktu setelah itu Hasan al Banna, selaku pimpinan Ikhwanul Muslimin menemui syahidnya dalam sebuah peristiwa yang dirancang oleh musuh-musuh Allah.

Dakwah beliau bersifat internasional. Bahkan segera setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Hasan al Banna segera menyatakan dukungannya. Kontak dengan tokoh ulama Indonesia pun dijalin. Tercatat M. Natsir pernah berpidato didepan rapat Ikhwanul Muslimin. (catatan : M. Natsir di kemudian hari menjadi PM Indonesia ketika RIS berubah kembali menjadi negara kesatuan). Syahidnya Hasan Al-Banna tidak berarti surutnya dakwah beliau. Sudah menjadi kehendak Allah, bahwa kapan pun dan di mana pun dakwah Islam tidak akan pernah berhenti, meskipun musuh-musuh Islam sekuat tenaga berusaha memadamkannya.

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (Q. S. Ash-Shaff: 8)
Masa-masa sepeninggal Hasan Al-Banna, adalah masa-masa penuh cobaan untuk umat Islam di Mesir. Banyak murid-murid beliau yang disiksa, dijebloskan ke penjara, bahkan dihukum mati, terutama ketika Mesir di perintah oleh Jamal Abdul Naseer, seorang diktator yang condong ke Sovyet. 

Banyak pula murid beliau yang terpaksa mengungsi ke luar negeri, bahkan ke Eropa. Pengungsian bagi mereka bukanlah suatu yang disesali. Bagi mereka di mana pun adalah bumi Allah, di mana pun adalah lahan dakwah. Para pengamat mensinyalir, dakwah Islam di Barat tidaklah terlepas dari jerih payah mereka. Demikianlah, siksaan, tekanan, pembunuhan tidak akan memadamkan cahaya Allah. Bahkan semuanya seakan-akan menjadi penyubur dakwah itu sendiri, sehingga dakwah Islam makin tersebar luas.

Di antara karya penerus perjuangan beliau yang terkenal adalah Fi Dzilaalil Qur'an (di bawah lindungan Al-Qur'an) karya Sayyid Quthb. Sebuah kitab tafsir Al-Qur'an yang sangat berbobot di jaman kontemporer ini. Ulama-ulama kita pun menjadikannya sebagai rujukan terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah Al-Qu'an dan Terjemahannya keluaran Depag RI, kemudian Tafsir Al-Azhar karya seorang ulama Indonesia Buya Hamka. Mengenal sosok beliau akanlah terasa komplit apabila kita mengetahui prinsip dan keyakinan beliau.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang senantiasa beliau pegang teguh dalam dakwahnya:
...Saya meyakini, Sesungguhnya segala urusan bagi Allah. Nabi Muhammad SAW junjungan kita, penutup para Rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Sesungguhnya hari pembalasan itu haq (akan datang). Al-Qur’an itu Kitabullah. Islam itu perundang-undangan yang lengkap untuk mengatur kehidupan dunia akhirat.

Biografi Dr. Zakir Naik

Biografi Dr. Zakir Naik - Biodata dan Profil Lengkapnya
 
Siapakah Dr. Zakir Naik? Beliau merupakan salah satu pembicara muslim yang berasal dari India dan juga merupakan ahli perbandingan agama. Selain itu beliau juga merupakan seorang penulis yang banyak menulis buku mengenai islam dan perbandingan dengan agama lain. Nama lengkapnya adalah Zakir Abdul Karim Naik. Zakir Naik lahir pada tanggal 18 Oktober 1965 di Kota Mumbai, India. Ayahnya bernama abdul Karim naik. Zakir memulai pendidikannya dengan bersekolah di St. Peter's High School (ICSE) di kota kelahirannya yaitu Mumbai. Dari sana ia kemudian masuk di Kishinchand Chellaram College dan kemudian ke Topiwala National Medical College, di sekolah tersebut, ia banyak mempelajari mengenai ilmu kesehatan.

Dari Seorang Dokter Menjadi Pendakwah
Zakir Naik kemudian melanjutkan kuliahnya di University of Mumbai, India di jurusan Ilmu Kedokteran dan memperoleh gelar MBBS (Bachelor of Medicine Bachelor Of Surgery) setelah itu ia bekerja sebagai dokter di kota Mumbai. Namun kemudian pada tahun 1991, ia mengambil keputusan dengan berhenti sebagai dokter medis dan kemudian beralih menjadi seorang pendakwah Islam. Keputusannya menjadi seorang pendakwah terinspirasi dari Ahmed Deedat yang merupakan seorang pendakwah Islam yang aktif melakukan dakwah selama 40 tahun lebih.

Biografi Dr. Zakir Naik - Biodata dan Profil Lengkapnya'
Selain itu tujuan dari dakwah yang dilakukan oleh Dr. Zakir Naik adalah untuk menghilangkan pandangan negatif tentang islam oleh banyak orang anti-islam setelah tragedi serangan 11 september 2001 yang terjadi di Amerika Serikat. Selama aktif menjadi seorang pendakwah, Dr Zakir Naik sudah banyak berkeliling dunia mengunjungi banyak negara selama menjadi pendakwah. Dalam perjalanannya sebagai seorang pendakwah, debat atau ceramahnya paling banyak dilakukan di India dan rata-rata di hadiri oleh puluhan ribu orang dalam setiap ceramahnya.

Ia sudah banyak mengadakan ceramah dan debat mengenai agama di banyak negara di dunia, dan ia biasa mengadakan ceramah atau debat di kota kelahirannya, Kota Mumbai, India.  Acaranya tidak hanya dihadiri oleh kaum muslim saja tetapi ada juga dari kristen, Hindu hingga Atheis yang ingin bertanya kepada Zakir Naik.

Sejak Zakir Naik aktif mengadakan ceramah dan debat, banyak jurnalis dari India dan luar India yang menulis mengenai Dr. Zakir Naik, rata-rata mereka menulis kata-kata yang biasa dikeluarkan oleh Dr. Zakir Naik seringkali 'kejam', ada juga yag mengatakan bahwa Zakir Naik terkadang sering mencerca kepercayaan lain dan dunia barat secara umum.

Namun sejak aktif melakukan dakwah, Dr. Zakir Naik sudah banyak mengislamkan orang dengan dakwahnya. Rata-rata mereka masuk islam setelah selesai melakukan debat dengan mangajukan pertanyaan kepada Zakir Naik dan di jawab dengan luar biasa sesuai dengan logika oleh Zakir Naik dan terkadang penonton banyak memberi tepuk tangan atas jawaban Dr, Zakir Naik.

Pada tanggal 1 April 2004, Dr. Zakir naik sempat melakukan debat publik dengan William Campbell dengan topik 'Islam dan kristen dalam Ilmu pengetahuan'. Keduanya membicarakan mengenai kesalahan-kesalahan ilmiah yang terdapat di dalam kitab suci. Dr. Zakir Naik juga pernah menantang Sri Paus untuk melakukan debat publik namun sampai sekarang belum pernah ada respon dari vatikan mengenai debat tersebut. Zakir Naik juga banyak menulis artikel mengenai Islam banyak dipublikan di banyak majalah di India salah satunya adalah Islamic Voice.

Hafalan Al Quran  dan Hadist Serta Pemahaman Kuat Terhadap Kitab-Kitab Agama Lain
Biografi Dr. Zakir Naik - Biodata dan Profil Lengkapnya
Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh Dr. Zakir Naik dalam melakukan dakwahnya adalah ia ingatannya yang kuat (hafalan) tentang alquran dan hadist bukhari muslim. Ia juga memiliki hafalan yang kuat terhadap kitab-kitab agama lain seperti kitab weda, tripitaka, bhagavad gita. Bahkan dalam banyak videonya di Youtube, Dr Zakir Naik terkadang mengoreksi kutipan dalam Injil atau Bibel yang biasa diajukan oleh penonton yang menghadiri ketika sesi bertanya. Dalam hal ini beliau juga memiliki pengetahuan atau hafalan yang baik terhadap kitab Injil.

Surat kabar Indian Express bahkan memasukkan nama Dr Zakir Naik kedalam daftar '100 orang India terkuat 2009'. Ia juga masuk dalam daftar '10 guru spiritual terbaik di India' dimana ia satu-satunya muslim dalam daftar tersebut. Beliau menikah dengan perempuan bernama Farhat Naik dan dari pernikahannya tersebut, beliau dikarunia dua orang anak bernama Fariq Zakir Naik dan Rushda Naik. Ia juga dikenal presiden dari Islamic Research Foundation dan juga pendiri Peace TV, Peace TV Bangla dan Peace TV Urdu.

Biodata Lengkap Dr. Zakir Naik
  • Nama Lengkap : Dr. Zakir Abdul Karim Naik
  • Lahir: 18 Oktober 1965 di kota Mumbai, India
  • Orang Tua : Abdul Karim Naik
  • Istri : Farhat Naik
  • Anak : Fariq Zakir Naik, Rushda Naik
  • Pendidikan: 
    • St. Peter's High School (ICSE)
    • Kishinchand Chellaram College
    • Topiwala National Medical College
    • University of Mumbai (Bachelor of Medicine Bachelor of Surgery)
  • Pekerjaan : 
    • Dokter
    • Penulis, 
    • Pembicara Publik (Dakwah)
  • Jabatan : 
    • President of Islamic Research Foundation
    • Pendiri Peace TV, Peace TV Bangla dan Peace TV Urdu
  • Penghargaan : 
    • King Faisal International Prize for Service to Islam tahun 2015
    • 10 Guru Spiritual Terbaik di India
    • 100 Orang India Terkuat 2009.
Sumber: biografiku.com